Berjalan Apa Adanya

1417 Kata

Setelah mandi pagi, Esa bergegas turun ke bawah. Mendapati Kiara yang tengah berkutat di balik kompor. Sekilas dari jauh, Esa melihat beberapa stik seperti tusuk sate, tapi lebih panjang dari itu. Merasa penasaran, Esa pun mendekat dan berhenti di samping sang istri. Satu tangannya langsung merangkul Kiara dan menariknya sebentar, untuk mencuri satu kecupan singkat. “Bikin sempol? Emang kamu bisa makan ginian, Yank?” Kiara langsung menginjak kaki Esa karena menyindirnya. Tangannya sibuk menempelkan adonan tepung bercampur ayam giling itu, pada ujung lidi. Semenjak pindah ke rumah baru, Kiara memang lebih sering membuat berbagai macam cemilan sederhana. Kalau dulu, sebagian besar waktu Kiara dihabiskan di rumah Ana untuk membantu wanita paruh baya itu. Atau, hanya sekadar menemani ibu s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN