Esa mondar mandir di teras rumah, dengan manik yang terus menatap jalan yang berada di depan sana. Menunggu Kiara yang sudah satu jam lebih, belum juga pulang. Esa sempat menghubungi ponsel wanita itu, tapi nyatanya, Kiara tidak membawa benda canggih itu ke pasar bersamanya. Sesekali Esa berjalan keluar dari pagar untuk melihat ke ujung jalan. Tidak juga terlihat sosok sang istri berjalan di sana. Esa yakin sekali kalau Kiara tidak berada di rumah Ana, karena sedari awal, istrinya itu, memang tidak berbelok ke arah sana. Pada akhirnya, Esa memutuskan untuk menyusul istrinya itu ke pasar. Entah bertemu atau tidak nantinya, yang penting rasa gusar dan tidak nyaman di hatinya bisa terobati. Esa kembali masuk untuk mengambil helm dan mengunci pintu belakang serta jendela rumah. Begitu ia kel

