Dua orang pria kekar sudah berada di depan Kiara, untuk menghadangnya sepulang dari pasar. Tanpa bertanya pun, Kiara sudah tahu siapa mereka. “Pulanglah, bilang ke mama kalau aku sudah nikah,” Kiara menjulurkan tangan dengan cincin yang melingkar di jari manisnya. “Nyonya sudah tahu, Non,” ucap salah satu bodyguard yang bertubuh sedikit lebih jangkung. “Karena itu, nyonya mau bicara sama, Non Ara.” Kiara menatap jalan raya yang berada di sisinya sebentar untuk membuang napas lelah. Kiara sebenarnya sudah malas jika harus berhubungan dengan Lusi. Kiara enggan kembali menjadi boneka yang selalu harus menuruti perintah sang mama. “Lain kali aja bisa gak?” Kiara berujar santai. “Aku lagi malas nemui mama.” “Nyonya Lusi sekarang lagi nunggu di mobil, Non,” ujar bodyguard yang sama. “Temu

