Malam itu menjadi hening saat Pandhu mengutarakan niatnya. Tak ada yang tahu kapan jodoh itu akan datang. Pandhu sejak dulu mengira Ningsih adalah jodohnya. Namun, mereka harus terpisah karena keegoisan orangtua. "Ningsih, sebelumnya aku minta maaf. Mungkin kita sekarang sudah sama-sama tua. Tapi justru itu aku ingin mengutarakan niatku untuk meminangmu. Usia kita sudah tidak lagi muda. Tapi apa kita tidak berhak untuk memperbaiki masalalu kita yang buruk? Aku hanya punya Juna. Dan kini dia juga sudah mempunyai keluuarga. Jika kita menikah, Kita bisa menghabiskan masa tua kita bersama. Setidaknya jika tak lama kita bersama di dunia, di akhirat nanti semoga kita dipertemukan kembali." "Kita sudah tua, Pandu. Tidak pantas kamu berniat meminangku." "Bu, tidak ada kata terlambat untuk cint