Menceritakan Kejadian Sesungguhnya

1006 Kata

Malam itu, langit mendung menggantung di atas kota. Angin dingin menerobos melalui celah jendela mobil tempat Gaia dan Alano berada saat ini. Gaia menatap kosong ke arah depan. Masih enggan memberi penjelasan pada Alano. Gaia kemudian menghela napas. Dia tahu, cepat atau lambat, Alano akan memaksa jawaban darinya. Setelah beberapa detik keraguan, Gaia menoleh ke arah Alano. Keduanya terdiam sejenak. Suasana hening, hanya terdengar suara gemerisik angin dari luar. "Aku ingin tahu alasanmu yang sebenarnya. Kau berbohong kemarin, kan?" kata Alano akhirnya, memecah keheningan. "Kau tidak bisa terus kabur dari semua ini." Gaia menunduk, menggenggam jemarinya erat. Bibirnya bergetar seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi terhenti. "Aku ... tidak tahu harus mulai dari mana," katan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN