Gaia mencoba menguasai dirinya. Ia tidak ingin Alano melihat betapa besar pengaruh pria itu terhadapnya.
Ia menegakkan punggungnya, berusaha terlihat lebih percaya diri. "Kau terlalu banyak bicara malam ini, Al," katanya dengan nada yang lebih ringan.
"Tidak, aku hanya mengatakan yang sebenarnya," jawab Alano tanpa ragu. "Kau selalu mencoba bermain-main denganku, Gaia. Tapi kali ini, aku yang akan memegang kendali."
Gaia menelan ludah. Kata-kata Alano membuatnya merasa seperti sedang berada di medan perang, di mana dia tidak memiliki senjata untuk melawan.
Tatapan mata pria itu menguasai dirinya dengan cukup cepat. Ia bahkan canggung menatap pria itu.
Alano mengulurkan tangan dan menyentuh punggung tangan Gaia yang tergeletak di atas meja.
Sentuhan itu begitu lembut, tetapi c
