Sayang !

1339 Kata

Fara bangun di pagi hari dengan pikiran dan juga tubuh yang lebih segar. Tidurnya nyenyak dengan bantal guling hangat yang tidak ada dijual di toko manapun. Bantal itu hanya miliknya seorang. Tentunya untuk saat ini, enggak tahu nanti. Fara keluar kamar dengan menggulung asal rambutnya ke atas. Muka bantal masih tercetak jelas di wajahnya yang belum dibersihkan. Saat berada di pantry, tampak Kafi yang mengambil kopi miliknya sendiri dan hendak pergi meninggalkan Fara. Ya … Kafi mulai menghindar lagi seperti ucapannya, jika mereka akan berganti shift ruangan. “Terima kasih untuk peluknya tadi malam.” “Hmmm …,” jawab Kafi tanpa mau berbalik atau menatap Fara dan terus saja lurus masuk ke dalam kamarnya di bawah tatapan Fara. Kafi bersandar pada pintu kamar setelah menutupnya. Walau ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN