Ayah tersenyum melihat Fara. Ia baru tahu, jika putranya memiliki seorang teman yang cantik dan terlihat elegan seperti wanita yang berdiri di depannya. Wanita yang memperkenalkan diri dengan nama Fara itu. “Mari masuk, kebetulan kami sedang makan malam. Apa sebaiknya kamu ikut bergabung bersama kami?” tawar Ayah seperti kebiasaan di desa, dan dibalas anggukan Fara. “Kafi … ini ada teman yang mencarimu. Namanya Fara.” Ayah berbicara saat masuk ke ruang makan diikuti Fara di belakangnya. Tepat saat itu, Lira tengah menyendokkan lauk ke piring Kafi. Fara yang melihat adegan manis itu terlihat tersenyum elegan. Berbeda dengan Kafi yang terkaget, hingga batuk. Dan Lira yang dengan sigap mengambilkan air untuk Kafi. “Mas Kafi kenapa?” tanya Lira penuh perhatian pada Kafi yang saat ini panas

