" Selamat kamu berhasil". Kanaya menatap lekat pada Aries. Menekan habis rasa sakit yang semakin menusuknya. Tidak membiarkan Aries melihat air matanya bahkan kesakitan nya. Pria ini tidak boleh menang, meski sudah menang. Aries mengangkat kepalanya menatap Kanaya dengan pandangan yang sulit di artikan. Bahkan, Kanaya baru ini melihat tatapan Aries selama setahun bersama. Sosok itu langsung berbeda sekarang. Pria itu tersenyum, terkekeh geli sendiri. Lalu menghembuskan napas kasarnya. Dengan santai, Aries beranjak dari duduknya di sofa. Berdiri dan berjalan mendekati Kanaya yang terlihat waspada. "Ck!". Aries berdecak sendiri membuang mukanya kesamping. Lalu menghela napas berat. "Aku tidak menyangka jika akan ketahuan seperti ini". Kata Aries. Cukup menyentakkan Kanaya. Padahal,

