Kanaya membuka kedua matanya karena merasa sakit di dadanya. Membuatnya kesulitan untuk bernapas. Ia bangun dan meringis ke sakitan. Kepala yang tiba-tiba juga ikut sakit secara bersamaan. Ia menyibakkan rambut panjangnya ke belakang. Mengaduh pelan, dan merasa kan kembali kepalanya yang pusing dengan di susul bayangan-bayangan seperti puzzle. Namun, ia berusaha untuk menyusun semua puzzle-puzzle yang berhamburan untuk di jadikan beraturan. Namun apa daya, rasa sakit terus menyerangnya. Membuatnya menyerah. Kanaya melirik pada sebuah ponsel di atas nakas. Ponsel yang di berikan Aries padanya sebelum pria itu pergi. "Ini,. Hubungi aku kalau ada apa-apa". Kata Aries saat itu. Ia memandangi ponsel tersebut cukup lama. Hingga kemudian meraihnya dan membuka layar kunci. Ia mengulum seny

