“Ow, panas.” Loka baru saja mencelupkan ujung kakinya ke dalam air saat merasakan suhu air jauh lebih panas daripada yang dia bayangkan. Dia menggigit bibir kecil sambil melirik ke arah Hayam Wuruk yang sudah bertelanjang d**a di seberang kolam, sibuk menilap baju dan menaruhnya di atas bebatuan. Loka mendesah, dia tidak bisa menolak pada akhirnya. “Gara-gara dia terus memaksaku dengan wajahnya yang manis itu, membuatku tidak bisa bertahan lama. Kamu lemah sekali Loka, payah.” Loka menghela napas, dia bingung bagaimana cara bisa berendam tanpa membocorkan identitasnya. Dia tiba-tiba teringat sesuatu lalu melotot kaget. Loka berjongkok cepat, menutup mulut sambil memikirkan ide yang sempat melintas di pikirannya. “Tunggu sebentar, ini kan pemandian pribadi, dan hanya ada kami berdua di sin