“Putri.” Saniscara tiba di sana ketika Pitaloka baru saja menginjakkan kaki di luar dari pintu gerbang Istana Utama bersama Hayam Wuruk. Dia sempat bertemu dengan seorang kakek yang kesusahan membawa gerobak berisi pakan lembu dan mengantarnya terlebih dahulu, setelah itu Saniscara langsung berlari menuju Istana Utama. “Kakang, mengapa kamu ada di sini?” Loka menaikan alis, dia sepertinya lupa akan perkataan Saniscara saat masih berada di kediaman mereka. Saniscara segera menilai situasi dan langsung menggeleng pelan. “Menjemput anda, Putri. Saya kira urusan anda di sini sudah selesai, oleh karena itu saya datang untuk menjemput dan kembali ke kediaman bersama anda.” Loka tersenyum kecil. “Duh, memang aku tidak tahu jalan pulang sampai harus dijemput? Tidak perlu repot-repot, aku akan p