Chapter 98: Kenyataan Yang Hilang

1402 Kata

“Loka? Loka? Bangun ih, mau sampai kapan tidur terus. Pegel nih kakiku.” Seiring dengan gumaman kesal itu, sebuah tangan menggerak-gerakkan bahu Pitaloka dan membuat gadis tersebut membuka mata secara perlahan. Saat mata Loka terbuka, dia samar-samar melihat padang rumput dengan orang-orang berlalu lalang menggunakan baju modern. Loka berulang kali mengerjapkan mata, memastikan apakah dia salah lihat atau tidak, tetapi pemandangan itu masih tetap sama. “Aku sudah kembali?” “Kembali—kau sungguh membuatku khawatir!” Suara itu. Suara cempreng dan memekakkan telinga itu sangat familiar bagi Pitaloka. Dia beranjak dari posisi tidur dan melihat sosok wanita dengan wajah manis berbalut kerudung merah muda sedang duduk di bangku sambil memelototi Loka. “Kau ini, jika saja aku tidak menemukanmu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN