Chapter 28: Kesialan Beruntun

1828 Kata

Tepat saat Loka menginjakan kaki di luar Istana Utama, Nertaja menatap gadis itu dengan tatapan sedih. “Tidak bisakah Mbakyu tetap di sini dan menemaniku saja? Aku akan kesepian kalau Mbakyu sampai pergi.” Padahal mereka baru saling mengenal beberapa jam lalu, tetapi Nertaja sudah menganggap Loka sebagai kakak perempuannya sendiri. Tidak, Loka sama sekali tidak memberinya pelet atau guna-guna, dia bahkan tidak berniat dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan sang raja, Loka juga berniat untuk segera pulang ke tanah Sunda setelah perjamuan ini selesai. Namun, di saat waktu makan siang tadi, dia memang sedikit mengajak Nertaja bercanda dan membicarakan beberapa hal menyenangkan. Mungkin itu yang membuat Nertaja sampai tidak mau berpisah—dia gadis muda yang kesepian. Loka menarik senyu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN