Chapter 27: Makan Siang dan Siasat Penyergapan

1769 Kata

Suasana di rumah itu seolah dipenuhi ketenangan dan kekuatan mistis menyeruak ke selubung jiwa. Hayam Wuruk memang sering berkunjung ke rumah ini ketika masih muda, tetapi mulai jarang setelah memegang tampuk tahta di usianya yang masih terbilang sangat muda. Dia baru menyadari betapa berkharisma kediaman ini, sama seperti sosok yang kini duduk di depannya dengan tubuh tegap dan kedua tangan menggenggam terletak di atas paha. Setelah dia merampungkan cerita dan informasi mengenai Dendharsana, Gajah Mada nampak berpikir panjang. “Dia sedang berada di Bukit Rengsawan?” “Benar, itu adalah informasi terakhir yang bisa didapat oleh mata-mataku.” “Baiklah kalau begitu, saya sudah memiliki strategi untuk menangkapnya. Meskipun demikian, saya masih membutuhkan sesuatu untuk melengkapi strategi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN