Tak! Dengan perasaan kesal, Loka menendang kerikil malang di depan kakinya hingga melayang jauh entah ke mana. Dia masih teringat akan pertemuannya tadi dengan Gajah Mada yang sungguh mengesankan. Yang Loka maksud, sungguh, apa dia tidak bisa bersikap lebih baik kepada dirinya—meski memang dia tidak memiliki hubungan baik dengannya sekarang atau nanti di perang Bubat. Membayangkan hal itu membuat seluruh tubuhnya menjadi lemas dan tidak bertenaga. “Aku ingin makan sesuatu,” gumamnya, tanpa rasa malu sedikitpun, Loka mulai mengendus untuk menemukan bau khusus, yang dia maksud di sini adalah bau makanan enak. Di Istana Raja pasti banyak makanan enak, tidak mungkin tidak. Aku berani bertaruh bahwa ada gudang harta karun di dekat sini, hehehe. Dia mulai berjalan, memegangi perut rata yang te