“Ma-maafkan aku.” Dengan cepat, Loka menyingkir dari atas tubuh Hayam Wuruk lalu duduk membelakangi pria tersebut. Dia tidak mau menatapnya, sama sekali tidak mau, karena Loka ingin mengubur dirinya di lubang terdalam sekarang juga akibat rasa malu mendera syaraf psikologis dan membuatnya tidak memiliki wajah lagi untuk dihadapkan pada pria di depannya itu. Bagaimana jika dia menganggapku sebagai gadis penggoda yang sengaja menjatuhkan diri di atasnya? Ta-tapi, bukannya aku sengaja juga, sih, melakukan ini, tetapi aku masih saja khawatir! “Tidak apa-apa, kamu sama sekali tidak berat, kok, Diajeng.” Hayam Wuruk berusaha untuk menenangkan, tetapi perkataannya tidak berhasil meredam kekesalan Loka dan membuat gadis itu berganti menatap tajam kepadanya. “Bukan itu maksudku! Huh.” Loka berdir