“Oof—” Loka menutup mulut cepat dan menundukkan kepala ketika pria itu tiba-tiba saja menoleh ke arah jendela. Kepala Loka sontak dibanjiri pertanyaan mengapa pria tersebut datang ke tempat ini, dan juga di waktu dinihari seperti sekarang. Apa dia tidak bisa tidur lalu berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiran? Jika benar, mengapa sampai sejauh itu? Padahal jarak dari istana raja ke istana tamu sekitar tiga puluh menit jalan kaki, Hayam Wuruk pasti benar-benar tidak bisa tidur. Pria itu juga tidak ditemani oleh siapa-siapa, apa dia benar seorang raja? Loka kadang heran sendiri melihat tingkah terlalu bebas milik pria tersebut.
“Apa ada seseorang di sana?” Pria itu bertanya entah pada siapa. Dia mengedarkan pandang ke sekeliling sebelum mengusap dagu dengan wajah keheranan. “Aneh, jelas-je
