Bagian 142: Halangan Besar Menghadang

2012 Kata

Matahari semakin meninggi dan suasana bertambah panas. Kehidupan di Istana Kerajaan terlihat ramai, mereka sedang menjalankan tugas masing-masing untuk menyokong kerajaan dari dalam. Di lorong menuju ke halaman depan istana, Loka mengikuti langkah pria dengan pakaian kerajaan lengkap serta mahkota tersemat di kepala dari belakang, dia tidak protes atau mengeluarkan keluhan lagi setelah Hayam Wuruk berkata bahwa dia boleh ikut, gadis itu diam menurut seperti anak ayam mengikuti induknya. Hayam Wuruk menoleh ke belakang sesekali, dia sedang dalam kondisi penuh pikiran, tetapi melihat tingkah penurut Loka membuat pria itu tiba-tiba merasa ingin tertawa. “Paduka Raja?” Loka mendapati wajah pria itu bergerak-gerak aneh, dia bingung. “Tidak apa-apa. Mari lanjut berjalan.” Pria tersebut berd

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN