Nandini meneguk ludah, dia langsung mengucek mata untuk memastikan sekali lagi mengenai sosok wanita yang mirip dengan Putri Pitaloka tersebut, di mana sosok itu kini berdiri di hadapannya dengan mata berkaca-kaca dan mulai menangis seperti anak kecil. Nandini sedang membuat resep manisan lain di dapur rumah peristirahatan sang raja ditemani oleh Saniscara yang berlatih di luar ketika sebuah utusan dari istana datang lalu mengatakan bahwa Pitaloka telah kembali ke istana. Mereka berdua menaiki kuda lalu melesat seperti orang kesetanan menuju ke istana, hanya untuk melihat sosok gadis yang terlihat begitu jelek saat menangis. “N-Nandi … Kakang Saniscara … kalian baik-baik saja? Aku sangat merindukan kalian berdua … aaah, maaf, ini mungkin terdengar tidak sopan karena aku kabur dan membiark

