Ini sudah pagi, matahari mulai meninggi, dan kokokan ayam jantan mengiringi tanpa henti. Namun, tetap tidak membangunkan sosok gadis jelita yang masih tertidur lelap di ranjang miliknya. Kemarin, Loka langsung tidur sehabis makan malam. Di tengah deras hujan menemani, Loka bisa terlelap dalam hitungan detik. Sudah hilang imej Loka sebagai wanita kantor langganan lembur dan berkas menumpuk, sekarang hanya Loka yang masuk ke raga seorang putri bernasib tragis. Di segala kebahagiaan pasti ada satu-dua kesusahan muncul. Nandini mengetuk pintu kamar sang putri dengan cukup keras, ini sudah entah ke berapa kalinya ia membangunkan Loka karena bangun kesiangan. Padahal, hari ini, mereka mendapat ijin untuk berkeliling Istana Utama sebagai tamu. Perjamuan diadakan sebentar lagi, tentunya Loka past