Alice merebahkan dirinya di kamar. Setelah bermain bersama burung pipit membuatnya kelelahan. Ditambah lagi pikirannya kalut saat mengingat ucapan Dona, semakin membuatnya lemas karna rasa heran dan kasihan. "Astaga! Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang ingin menjodohkan suaminya?! Sampai mati pun Aku tidak akan mungkin menuruti permintaannya," bathin Alice, gelisah hatinya. Tak berapa lama kemudian, Zahra masuk dan mengusap kepala putrinya. "Apa Kau sudah mau tidur, Nak?" Tanya Zahra, pelan. "Iya, Ma. Alice sangat kelelahan," jawab gadis itu sambil memejamkan mata. "Lalu ..., bagaimana kabar sahabat barumu, Dhana dan Nona Dona?" Tanya Zahra dan terus mengusap kepala putrinya. "Mereka baik-baik saja, Ma. Bukankah malam ini Deniz dan Meliza sedang ada di perkebunan teh milik Kita