Kelopak mata Christian Li terangkat dan pandangannya berhenti tepat di wajah Aileen. Pupil pun matanya nampak berubah menjadi sangat gelap. “Kau mengejek aku tidak berguna karena tidak bisa melakukan apa pun sendiri?” Aileen menarik napas, lalu menghembuskannya secara perlahan. Dia harus mendinginkan kepalanya agar tidak ikut terbawa emosi. “Maafkan aku, Tuan Muda Li. Aku salah bicara.” Lebih baik dia mengalah. Percuma saja menjelaskan pada Christian Li, jika sejak awal dia sudah menilai buruk dirinya. “Aku bantu kau pindah ke kursi roda. Aku harus membersihkan tempat tidurmu.” Kali ini, Christian tidak bersuara lagi. Dia hanya diam ketika Aileen mulai meraih tubuhnya dan perlahan menggesernya ke tepi ranjang. Setelah berhasil memindahkannya ke kursi roda, Aileen mendorongnya, hingga l