Jika bisa memilih Fiola lebih baik pergi bersama Fiona sekalian, daripada mendengar ayahnya kembali memberikan peringatan yang menyakitkan. Haruskah Ayahnya mengatakan hal seperti itu? Memang jika diancam, ia akan menurut? Tentu saja tidak. Ia akan tunjukkan pada lelaki yang kini tengah berharap itu, jika ia bukan Fiola yang dulu. Eva tidak menduga jika suaminya masih tak mau mengalah. "Adam!" Kini Eva berteriak dan ikutan berdiri. Adam membuang wajahnya, ia tahu istrinya emosi. Dan ia tidak peduli. Suasana di ruang ini mendadak tegang. Tak menghiraukan keadaan sekitar, Fiola tetap masuk ke dalam kamar. Fiola meraih ponselnya. Matanya sudah mengabur, karena air mata yang sudah menumpuk di kedua kelopak matanya. Ia membenci lelaki itu yang sudah membuat Ayahnya seperti sekarang. Anda