Kilau itu bukan hanya meredup, tapi sudah hilang tertelan gelapnya malam. Semerbak harum pun musnah terbawa hembusan semilir angin. Bahtera mimpi yang sempat tercipta hanya tinggal bayangan. Saat cerita selalu bersama berakhir dengan bencana. Setelah dari rumah Fiona, Eva dan Fiola pergi ke rumah sakit. Mereka belum melihat rupa wajah bayi Fiona. Dewa sendiri sudah ada di sana, menunggu kedatangan Fiola dan Eva. Fiola menatap sebentar pada Dewa. Sungguh, ia membenci lelaki ini, mengingat bagaimana lelaki itu menghancurkan hati Fiona. Eva mendekati sebuah kotak kaca tempat sesosok tubuh mungil terbaring. "Dia baru berhenti menangis." Dewa menatap pada putrinya. Eva dan Fiola menatap bayi yang bergerak lemah itu. Hanya terlihat dadanya yang turun naik, pertanda bayi itu masih hidup