Mahesa mengetuk pintu kamar Iwa beberapa kali, di tangan kirinya sudah ada bucket bunga. Mendapatkan izin dari Syafa membuat hati Mahesa berbunga-bunga, Mahesa memutar otak, mencari hadiah yang pas untuk Iwa. Iwa tidak menyukai barang mewah, Iwa juga tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Membawakan bunga menurut Mahesa adalah hadiah terbai. Mahesa sudah memutuskan untuk mengejar Iwa sampai akhirnya ia mau. “Wa, Iwa.” Panggil Mahesa setelah beberapa kali ketukan tidak mendapat jawaban. Sebelum pergi ke acara Tuan Okan, Mahesa sudah memastikan Iwa tidak akan pergi kemana-mana. Mahesa melanjutkan ketukannya beberapa kali. Masih sama. Mahesa tau betul, Iwa bukan orang yang sulit dibangunkan. Kemungkinan Iwa tidak ada di kamar. Mahesa menekan bukaan pintu kamar Iwa, lalu mendorongnya perlah