Chapter 45 - Pertolongan Pertama

1233 Kata

Iwa dan Mahesa berlari mendekati Oma yang jatuh tersungkur, rasa gugup berganti dengan rasa panik. Iwa dan Mahesa membalikkan badan membalikkan badan Oma yang semula telungkup menghadap lantai, kini berbalik. Mata Oma tertutup dengan mulut sedikit terbuka. “Oma, Oma!” Panggil Iwa, sambil tangannya menekan tengah dadanya dengan, merangsang nyeri agar oma bisa terbangun, “cepat, Bang! Panggil ambulance, cepat!” Iwa berteriak kepada Mahesa, karena Oma Aning tidak merespon rangsang nyeri yang Iwa berikan di dadanya. “Mobil saja ya?” Mahesa bertanya karena Mahesa berfikir mereka hanya membuang waktu bila menggunakan mobil ambulance. “Tidak, jangan. Oma tidak ada nafas spontan.” Iwa berkata sambil menundukkan kapala di dekat leher, memeriksa pergerakan d**a oma Aning, “nadi karotisnya juga,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN