“Kamu tidak jadi resign, kan?” Tanya Mahesa langsung pada poin. Iwa terdiam, menarik kembali pisang goreng yang sudah dua kali ia gigit. Mulutnya belum kosong, Iwa masih mengunyah pisang goreng dan menelannya perlahan. “Sepertinya aku akan tetap mengundurkan diri,” jawaban Iwa membuat Mahesa lemas. “Aku minta maaf, Wa.” Pinta Mahesa. Iwa tau, Mahesa sebenarnya lelaki baik. Namun, lelaki dimana-mana sama saja. Baik, bila ada maunya. Tabiat asli mereka akan keluar, bila mereka sudah berhasil mendekati wanita incarannya. “Anggap saja aku lelaki kesepian. Tapi, aku berjanji dan menjamin, kamu tidak akan aku celakai.” Ucap Mahesa lagi. “Iwa hanya ingin bekerja, Bang. Tidak lebih.” Ucap Iwa pelan. “Ok. Deal! Kamu hanya bekerja.” Mahesa mengulurkan tangan. Ada beberapa pasang mata yang