Mahesa tersenyum melihat bercak coklat dari es krim yang Iwa nikmati. Saat Iwa menatap Mahesa, Mahesa mengalihkan pandangannya ke arah lain, agar Iwa tidak sungkan melahap es krim di tangannya, setelah sekian lama ia menahan keinginan untuk sekedar membeli es krim. "Abang tau," ucap Iwa terpotong oleh seruputan bibirnya ke es krim, "Tau apa?" sambut Mahesa menatap Iwa, "Iwa dulu kecil, sering jual es mambo." cerita Iwa. Mahesa diam, mendengarkan Iwa memulai cerita. "Iwa dulu kalau kepingin es krim, dengan Ibu selalu dibuatkan es mambo. Disiasati Ibu, agar Iwa tidak merengek minta es krim. Karena Iwa suka es mambo buatan Ibu, jadi, Iwa meminta Ibu buatkan banyak. Iwa bilang ke Ibu, Iwa ingin bagikan ke teman-teman, tapi sebenarnya Iwa jual." cerita Iwa terhenti, seolah ia sedang mene