"Maira," panggil Jonthan lagi yang baru bisa menghela lega setelah melihat kedua mata Maira terbuka. "Syukurlah kamu sudah sadar." Jonathan mengecup punggung tangan Maira dan menggenggamnya erat. Ia tidak bisa berpikir normal, saat Maira masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Bahkan Jonathan langsung meninggalkan kantor, setelah mendapat panggilan dari Habil dan mengatakan Maira pingsan di ruang karyawan. Maira sendiri tidak begitu ingat apa yang terjadi padanya. Terakhir kali ia merasa begitu lemas dan pergi ke ruang karyawan. Setelah itu tidak ingat apa-apa lagi. "Ibu. Ibu? Mana ibu?" Tiba-tiba Maira bangun dan mencari sosok yang tadi memanggil namanya. Sangat jelas, Maira tidak mungkin salah dengar. "Ibu, mana ibu?" Maira menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari, tapi tidak ad

