bab 43

1118 Kata

Perasaan yang tidak dapat dipungkiri Maira saat Jonathan memilih untuk mengantar Maya terlebih dulu, padahal wanita itu datang dengan sendirinya. Perasaan itu bernama cemburu. Sekuat apapun ia berusaha tenang, nyatanya hati tidak dapat diatur. Ia meronta dan menjerit saat melihat Jonathan pergi meninggalkannya. Maya masih jadi prioritas utama dalam hidupnya, padahal baru saja mereka membahas masalah penting yang secara garis besar bisa disimpulkan bahwa Maira lah yang merugi. Maira tertawa hambar. Menertawakan dirinya sendiri. Untuk menutupi hatinya yang sedang terluka, Maira justru memilih untuk berendam di bathtub dengan berbagai macam sabun beraroma. Berharap wangi relaksasi bisa membuat hatinya sedikit tenang. Setidaknya untuk kembali menghadapi Jonathan saat lelaki itu kembali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN