45. THE END

1043 Kata

Saat dia kembali, langsung kuarahkan pisau ke perutnya. Dia terkapar dan kotak obat terjatuh. Melihatnya berusaha bangkit, aku menancapkan lagi pisau ke perutnya. Dia masih berusaha bangkit, aku menancapkan pisau, menarik dan menancapkan, lalu menarik lagi. Dia masih bergerak, kembali kutancapkan pisau. Terus dan berulang seperti itu.  Aku mengabaikan cipratan darahnya yang mengenai wajahku, amisnya yang membuat perut mual, mengabaikan erangan dan teriakan kesakitannya, juga mengabaikan tanganku yang sedikit terluka karena terkena goresan pisau. Setelah lelah, aku berhenti. Saat kuamati, dia masih juga bergerak. Aku menggenggam erat pisau dan mundur ke sudut kamar. Dia merangkak menuju tempatku. Aku teriak saat dia semakin dekat. “Pergi!” Aku menodongkan pisau dengan tangan g

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN