31.

1003 Kata

...mereka tiba di kamarku. Gabriel membuka pintu dan si opsir masuk bersama Remi. Gabriel membantuku duduk di sofa. Remi dan polisi itu sepertinya mengatakan sesuatu, tapi aku tidak mendengarnya. Hanya gerak bibir mereka yang kutatap. Entah berapa lama bicara, mereka pulang. Gabriel dan seorang suster yang baru kusadari keberadaannya, tidak ikut pulang. Suster itu lebih mirip pembantu karena dia membereskan kamarku yang berantakan. Dia juga memaksaku makan. Dua suapannya kumakan, lalu kubanting piring. Gabriel memaksaku minum obat. Setelah suster izin pulang, Gabriel cerita panjang lebar, entah apa. Hanya kalimat, “Juna ternyata menyewa mobil jenis itu dari temannya,” yang dapat kumengerti.   *** [Besoknya. ] Aku terbangun dengan sepiring nasi goreng lagi di meja. Seperti kemarin, po

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN