25.

1063 Kata

Juna berdecak kagum. “Wah, kau mengamati perkembangan berita rupanya. Kali ini siapa korbannya?” “Seorang PSK yang ditemukan mati di daerah Langkat.” Aku menghela napas. “Membicarakan ini membuatku lapar. Sebaiknya kita mengisi perut dulu.” Keduanya menatapku dari spion depan. “Apa?” Mereka tertawa. “Tidak cukup dua bungkus kacang telurnya, My Juju?” Aku buang muka, lebih sudi menatap jalanan lengang di luar sana. Juna menjalankan mobil sampai ke Kafe Star. Entah takdir atau dia kangen Reno, ini tempat favorit kami. Memilih kursi paling depan dekat jalanan dan jendela minimalis yang diberi banyak lampu kecil warna-warni, aku duduk di sebelah Juna dengan Gabriel di depanku. Sekilas aku melihat Reno dalam diri Gabriel. Sepertinya aku sudah sangat lelah. “Iel, boleh kutahu tentang Ila?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN