Revan menatap wajah Anita yang masih pucat. Ia mengelus pipi Anita dan membuat Anita membuka matanya. "Kak..." ucap Anita. "Ada apa?" Revan menggenggam tangan Anita. "Aku lama ya tidurnya?" Anita menyentuh pipi Revan. Revan menggelangkan kepalanya "Dua jam Ta" Setelah sadar dan menangis seharian dokter memutuskan Anita harus dibius dan beristirhat karena kondisinya masih sangat lemah. Revan dan keluarga lainya masih menutupi kabar kematian Anisa. "Kak, apa jenis kelamin anak kita dan siapa namanya?" Anita menatap mata Revan meminta jawaban. "Laki-laki dia sangat tampan, aku memberi namanya Rezatian Panji Dirgantara" "Nama yang bagus Pa, panggilanya siapa?" Tanya Anita. "Papa, jadi sekarang udah nggk manggil kakak lagi hmmmm?" Tanya Revan. Anita menyebikan bibirnya kesal "iya