Dan kami berakhir di toko ponsel. Setelah mengalami hal yang pahit, ponsel kak Barka jatuh. Jadinya kami berdua berada di tempat ini. "jadi bagaimana nih?" tanya ku. "Ya, enggak apa apa, berarti diperbaiki?" jawabnya datar. "kakak enggak marah nih?" tanya ku. "Ya, marah. Tapi aku mau marah sama siapa coba?" Aku terdiam. "Kakak sih, pake poto potoan segala." "Kan tadinya mau bikin kenangan lah, Kinan ..." "Ye ... kan jadinya kaya gitu. Itu ponselnya jadi matikan, sayang banget." "Udah, lah. Siapa tahu biasa dibenerin kan?" Aku kembali terdiam dan mengangguk, menyetujuinya saja. Seorang pemilik toko ponsel itu keluar dan memegang ponselnya Kak Barka. "Wah, ini IC nya dapet nih, kalau pun bisa dibenerin, berarti poto yang ada di dalam bakal hilang nih." "Wah, ko bisa?" "Ya, karena