Reina Hamil.

2043 Kata

Aku benar benar bertengkar hebat dengan Raka. Hal yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya. Raka tidak pernah marah sampai seperti itu. Mungkin karena selama ini aku lah yang lebih sering mengalah padanya. Karena aku pikir, tidak apa apa asal Raka tidak kelewatan. Tapi kali ini, Raka benar benar telah membatasi diriku dengan berencana mau menutup butik ku. Aku sungguh tidak terima, sehingga ini lah yang terjadi. Aku sampai pulang ke rumah mamah dan tidak mau bertemu dengan Raka. "Jangan begitu sayang. Dia suami kamu." ini untuk kesekian kalinya mamah berkata. "Mungkin dulu, mamah memaklumi kalian, ketika bertengkar, dan kamu enggak mau nemuin Raka. Karena dulu status kalian masih sahabat. Tapi kali ini, Raka bukan hanya sekadar sahabat kamu. Dia juga suami kamu. Laki laki yang telah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN