Iklima POV. "kak gio mau makan apa?" tanya ku padanya. Saat ini pagi hari, kak Gio berada di dapur dan aku hidangkan madu hangat. "Aku mau roti bakar." jawabnya. Dia cuek dan sama sekali enggak bersikap manis kaya waktu itu. Ah, rasanya aneh sekali. "Boleh aku tanya?" Kedua tangan lebar kak Gio memegang gelas berisi air madu hangat itu. "Iya, kak. Boleh." "Kamu bisa masuk ke sini, siapa yang bawa? kamu tahu akses apartemen ini juga, siapa yang ngasih?" dia lupa segalanya. "Yang bawa aku ke sini kak Gio, dan yang ngasih tahu password apart ini juga, kak Gio." jelasku. "Aku sungguh tidak percaya ini. Bagaimana bisa, aku mengajak kamu ke sini dan bahkan memberitahu nomor password apart ini. Sungguh aneh." "Enggak usah diingat kalau Kak Gio lupa." "Aku berharap bisa mengingat segala