"Sudah sayang," Raka mengusap lembut pundaku. Aku hanya bisa menangis karena merasa sakit hati, melihat Lani dimanfaatkan sampai segitunya. Daffa tetap bersama Lani, karena merasa kalau Lani itu gambangan, dan mudah di ini itu. Sehingga Raka dengan mengatas namakan cinta, sengaja menjadikan Lani sebagai pelampiasan nafsunya. Berunutung saja, karena Lani masih melakukan itu di area luar saja. Masih belum ada benih yang masuk ke rahimnya. Aku tidak pernah menyangka Daffa bisa melakukan itu, setelah kita semua bersahabat lama. b******k tetap b******k, manusia memang seperti itu. "Yang ..." Raka menariku ke dekapan, namun aku menolaknya. Aku merasa kalau aku dan Lani tidak ada bedanya. Raka diam diam melakukan itu dengan Ambar. Bahkan aku tidak tahu apakah gadis itu akan hamil? kalau itu terj