"Kenapa tidur di sini?" aku menggeprak meja pagi ini. Aku melihat Daffa tertidur di meja kerjanya. Dia menatapku dengan mengucek sebelah matanya. "Gue lembur, gila banget, kerjaan enggak ada habisnya." dia mengeluh. Aku hanya tersenyum, kemudian berjalan ke ruanganku. "Reina!" Daffa memanggilku. Aku terhenti tanpa mau menatap padanya. Dia mendekat padaku. "Lo kenapa sih? kenapa semua kerjaan lo, lo limpahin ke gue? kenapa enggak lo bawa pulang seperti biasanya. Lo tahu? gue baru selesai jam tiga, dan tertidur sampe barusan!" Jadi dia mulai merasa lelah? Aku menatapnya dengan sebuah tatapan datar. "Bukannya ini yang lo mau? Lo pengen kaya kan? lo pengen semua kerjaan masuk ke tangan lo. Biar bonus lo besar kan? kenapa sekarang lo malah ngeluh?" "Enggak keterlaluan sampe kaya gitu lah,