Monster Itu Bernama Daisy

1116 Kata
Mungkin mereka semua pernah menonton film atau membaca buku yang berkisah tentang seorang psikopat, individu dengan sifat yang sering menggunakan kepribadian palsu untuk berinteraksi. Karakter akan digambarkan sebagai pembunuh berdarah dingin, pelaku pemerkosaan keji atau menggunakan kepribadian jahat sekali yang begitu gemar menyiksa orang tak bersalah. Kondisi tersebut tentu sangat sering ditampilkan di layar kaca, visual dengan adegan khusus yang akan membuat seseorang merinding atau bahkan merasa sangat terhibur. Semua yang diterima akan sesuai dengan pola pemikiran orang itu sendiri, entah menyukai atau malah merasa mengasihani. Semua bergantung akan karakter si penonton, lalu bagaimana dengan penerapan yang dilakukan oleh tiga fans fanatik tersebut? Tampaknya mereka memang sangat mengidolakan para psikopat. Dalam ilmu kedokteran, psikopat adalah suatu gangguan kepribadian yang ditandai dengan sikap tidak sensitif, kasar, manipulatif, mencari sensasi, dan anti sosial. Salah satu kelainan psikis yang mengerikan, termasuk bagian dari gangguan kepribadian yang dapat ditandai dengan perilaku tidak umum, mengabaikan norma di dalam masyarakat dan tak memiliki perasan takut ataupun bersalah. Sering ditemukan pada kehidupan nyata, tetapi hanya sebagian yang menyadarinya. Terdapat stereotip di masyarakat bahwa psikopat adalah seorang pembunuh yang anti sosial, senang menyendiri, dan tidak mampu menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Padahal sebetulnya, ada yang terlihat normal dan memiliki kehidupan sukses. Namun, mereka cenderung akan melakukan manipulasi atau berbagai perilaku tak bertanggung jawab untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk menilai seseorang psikopat atau bukan. Bisa saja tampak pandai, rajin, menarik, dan memiliki emosi baik. Dari obrolan ringan hingga pidato yang bombastis, setiap kata yang diucapkannya merupakan kesempatan untuk membuat wajah baru, mendominasi, atau bahkan memfitnah lawan bicara. Sebab, karakter tersebut cenderung memiliki hati yang "dingin" dan memikirkan matang-matang apa yang akan dilakukan. Sebanyak lima persen dari populasi manusia di dunia mempunyai tendensi menjadi seorang psikopat. Mungkin kita tak pernah menyadari, bahwa mereka adalah orang di sekitar kita. Di kantor, di kampus, atau orang yang duduk bersebelahan di angkot menuju ke tempat kerja. Tentu terdapat adanya perbedaan aktivitas pada otak penderita gangguan kepribadian tersebut. Ketika seorang psikopat diminta untuk ditunjukkan gambar-gambar kekerasan fisik, aktivitas otak yang terlibat dalam empati untuk nyeri terlihat tinggi. Namun, ketika mereka membayangkan orang lain di dalam situasi tersebut, tidak ada aktivitas terjadi. Yang mengejutkan, aktivitas otak atas perasaan gembira justru tinggi. Tanda yang paling terkenal dalam menunjukkan jika seseorang psikopat adalah sifat sadis. Memotivasi orang lain melalui rasa takut, berniat untuk menghancurkan daripada membetulkan. Begitulah yang tertanam dalam otak. Psikopat adalah pembicara hebat yang dapat dengan mudah menaburkan chit-chat dengan tanggapan cerdas dan cerita "tidak mungkin tapi meyakinkan" yang membuat mereka terlihat baik, sering tebar pesona dan membuat anggapan bahwa dirinya adalah sosok menyenangkan. Hal lumrah, bukan lagi rahasia yang sulit ditemukan. Ada banyak bukti terkait hal tersebut. Karakter ini merupakan sosok pembohong yang ulung dan lihai memutar balikkan kata. Jika mulai berbohong, mereka tidak berhenti. Tak seperti orang normal, enggan peduli jika kebohongan diketahui, karena akan kembali mengarang cerita untuk menutupinya. Golongan ini termasuk master dari tiga hal: manipulasi, defleksi, dan tipuan, yang semuanya membantu mereka mempertahankan untuk selalu menjadi posisi nomor satu. psikopat sangat bisa menerima pujian, tapi bila ada yang tidak beres, mereka mencari kambing hitam untuk membelokkan dan menyalahkan. Tingkat kecerdasannya tidak bisa dipungkiri. Kemungkinan besar psikopat adalah para pelaku bullying di taman bermain sewaktu kecilnya. Perilaku awalnya sedari kecil sudah sering melakukan kebohongan, kecurangan, pencurian, pembakaran, pembolosan, penyalahgunaan narkoba, vandalisme,atau seksualitas dewasa sebelum waktunya. Tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan, saat ini semua serba bebas. Apa pun akan bisa dilakukan bagi sosok mustahil sekalipun! Psikopat adalah seseorang yang dapat secara efektif meniru respons emosional. Namun, sering sekali tidak bisa tulus merasakannya. Kebanyakan dari mereka memang ahli memanipulasi orang di sekitar sehingga tak ada yang menyadari sifat asli sampai hal buruk terjadi. Mereka adalah orang yang suka menyakiti hewan peliharaannya bahkan sering kali melakukan penyiksaan hingga menyebabkan kematian. Perilaku bersifat psikopati terhadap hewan. Membakar hidup-hidup, memukuli, atau membunuh kucing, anjing, kuda, atau hewan-hewan lain yang lazimnya bukan untuk diburu. Berdasarkan semua ciri tersebut, Anggriawan menyimpulkan jika anak yang sedang diselidiki memang memiliki watak liar sejak kecil. Itulah alasan sang jenderal menyembunyikan keberadaannya, dirasa sebagai aib. Selain itu, membahayakan semua orang. Namanya Bagaskara Oktavano, saudara kembar Gara. Dipanggil Bagas oleh pengasuhnya, seorang wanita berparas cantik yang bertugas merawat serta menjaga. Tinggal di sebuah rumah sederhana, cukup jauh dari pusat kota yang padat. Tampak sengaja ditempatkan di daerah pinggiran. Kepribadiannya dikenal cukup pendiam, jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Bahkan, sebagian hampir tak mengenali Bagas. Ia pun tidak menempuh jalur pendidikan normal. Selalu mengikuti program kejar paket sepanjang sejarah pendidikan. Tampaknya sang ayah sudah menyadari kelainan dalam diri Bagas, terbukti menempatkannya secara terpisah. Selain demi kebaikan bersama, rupanya ia tak ingin karier terhambat oleh keberadaan sang buah hati. Gara pun tampak tidak mengetahui keberadaan saudara kembarnya. Anggriawan menemukan Bagas setelah melakukan pencarian pada beberapa nama di masa lalu, menemui rekan-rekan polisi saat masih bertugas bersama di luar kota. Salah satu dari mereka merasa kesal atas sikap sang jenderal yang berubah sombong, silau oleh jabatan. Membuka tabir gelap laki-laki tak tersentuh tersebut. “Awalnya Bagas tidak demikian, dia masih baik-baik saja sampai berumur enam atau tujuh tahun. Entahlah, aku lupa. Namun, menurut rumor ....” Sang kawan lama menghentikan ucapan dan terlihat ragu untuk melanjutkan, “dia menggila setelah ayahnya melakukan pelecehan seksual pada teman bermainnya.” Inti dari kebangkitan monster dari dalam diri Bagas kemungkinan dipicu oleh apa yang terlihat, sikap binatang sang ayah. Dijelaskan pula jika gadis kecil itu merupakan satu-satunya teman sang anak, bisa jadi ada hal buruk lain yang menimpa di masa lalu. Bagaimana seorang anak manis menjelma Iblis jika tidak terpicu oleh traumatis paling keji? “Untuk mengumpulkan semua kepingan puzzle, kita harus menyelidiki ulang kasus dari 18 tahun lalu. Pelecehan terhadap Daisy Joansyah.” Begitulah keputusan yang telah dibuat, memang sangat mengejutkan sekaligus mampu menciptakan denyut menyakitkan di kepala sang polisi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan saling berkaitan satu sama lain? Jadi, Noi memang kunci dari kasus pembunuhan berantai, bahkan dialah yang memanggil karakter jahat dalam diri sang pembunuh. Hubungan macam apa yang terjadi di masa lalu? Adrian terjatuh, semua sendi terasa lepas begitu saja. Benang merah itu telah terkait satu sama lain. Jadi, monster dalam diri Noi adalah Daisy. Bukan Nirmala. Bagaskara Oktavano yang merupakan teman masa kecil sebelum mengenal dirinya berperan sebagai Demon, masuk akal. Patuh pada sahabat tanpa berpikir logis, ditambah perbuatan kejam sang ayah di masa lalu. Bagaimana Adrian harus melanjutkan tugasnya? Mengorek kembali dengan menabur garam pada luka lama sang wanita tercinta, mengatakan rahasia paling tersembunyi dari sosok paling disayang. Apa dirinya sanggup? Kenapa takdir membelit begitu kejam? Tidak cukupkah pelecehan yang Noi alami? Perlukah sampai sejauh ini? Adrian menggeleng, berteriak keras tanpa peduli wajah-wajah kaget dan penasaran. Meninju lantai penuh amarah. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN