“Semua yang terlihat tak seperti prasangka, itu ....” “Fokus pada kemudi,” potong Noi datar, enggan berdebat setelah berhasil meluapkan kesal dengan satu tamparan. Dia merasa sudah cukup menguapkan emosi, tak perlu membahasnya. Hanya masalah sepele, perihal pelukan antar mantan. Namun, tetap kesal sehingga butuh pelampiasan. Noi merasa tak berhak menunjukkan kemarahan, tetapi hati enggan berbohong terkait rasa yang begitu membakar. Sangat menyebalkan ketika Adrian berada dalam dekapan wanita lain, apalagi Olin. Rasa muak menjadi dua kali lipat lebih memuakkan. Adrian memilih mengiyakan, tak melanjutkan perkataan terputus. Membiarkan sekitar senyap tanpa musik. Setidaknya mereka akan aman dalam situasi sunyi di dalam mobil. Rasa bersalah membuat pria itu mengalah, merasa curang di bela