70. Pergerakan Rendra Mengakhiri Pertunangan

1694 Kata

Rendra tidak ingin menunda menyelesaikan urusannya dengan Renata. Minggu, hari saat dia bisa melepas penat karena pekerjaan. Hari itu, Rendra pulang ke rumah. Masuk ke dalam rumah, pria itu mengedarkan pandangan matanya. Sepi seperti biasa. “Eh, Den Rendra. Bapak masih ada di kolam belakang. Lagi kasih makan ikan.” Rendra menganggukkan kepala. Pria itu kemudian melanjutkan langkah menuju pintu belakang. Rendra sempat menoleh, ketika melewati ruang tengah, lalu foto besar ibunya terlihat. Pria itu tersenyum. Sudah lebih dari lima tahun wanita yang melahirkannya itu meninggal, dan ayahnya masih setia tanpa menikah lagi. Rendra mengagumi ayahnya yang bisa menahan hasrat sebagai seorang pria. Padahal, dirinya tidak pernah melarang jika sang ayah ingin menikah lagi. “Pa,” panggil Rendra set

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN