Naira meremas ponselnya. Baru saja dia membaca satu pesan yang dikirim oleh Renata. Ya … Renata mengirim pesan padanya. Meminta bertemu dengannya. Naira menarik napas, lalu menghembuskan pelan. “Kamu kenapa lagi?” tanya Mina yang baru saja masuk ke dalam kamar kos, dan melihat Naira duduk melamun. “Sudah jam segini, cepetan sana mandi. Mumpung lagi longgar.” Naira mengangkat kepalanya. Wanita yang semula sedang duduk di tepi tempat tidur itu beranjak berdiri. Naira berjalan ke arah meja, lalu meletakkan ponselnya. Naira baru memutar langkah dan bersiap mengayun kakinya—ketika ponsel di belakangnya berdering. Naira nyaris berjingkat. Wanita itu buru-buru memutar kembali tubuhnya, kemudian meraih ponsel yang masih meraung keras. Sementara Mina sudah mengembalikan fokus ke arah sang teman

