79. Kemarahan Renata

1596 Kata

“Tega banget kamu, Naira. Aku anggap kamu teman, tapi kamu—” Renata menunjuk wajah Naira penuh kemarahan. “Bisa-bisanya kamu goda Rendra. Dia itu tunanganku!” “Hah? Naira goda tunangan orang?” “Kok bisa, sih?” “Iya … nggak nyangka. Padahal kelihatannya lugu.” Beberapa teman kos Naira yang keluar lantaran mendengar suara gaduh—mulai berbisik-bisik setelah mendengar apa yang Renata katakan dengan suara keras. “Jangan nyalahin Naira. Kamu nggak tahu apa-apa. Salahin saja Rendra. Naira sudah nolak dia berulang kali.” Mina berderap cepat menghampiri Naira, lalu berdiri di depan sang teman. Mina merutuk perutnya yang tiba-tiba mulas, hingga dia harus berada di dalam toilet dalam waktu yang lama. Saat keluar—semua sudah terjadi. Orang-orang sudah berkerumun, dan dia melihat Naira menundukk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN