Tak pernah sedikit pun terbersit dalam pikiranku, jika ayah ternyata seorang lelaki yang bukan hanya tidak bertanggung jawab pada keluarganya. Dia juga seorang pengabdi syahwat. Syahwat birahi juga syahwat untuk memiliki segala hal keduniawian. Andai saja para tetangga ada yang mendengar semua ini, tentu tak seorang pun yang akan mempercayainya. Mereka terlanjur tinggi memuji indahnya kepribadian ayah. Walau dia seorang duda, namun dianggap cukup sempurna sebagai seorang ayah. Masih segar dalam ingatanku ketika ayah bercerai dengan Mama Nina. Beberapa tetangga mengajaknya bercanda untuk segera mencari kembali pengganti ibu untuk diriku. Ayah hanya berkata, kapok beristri kembali kecuali dia mau menjadi seorang istri yang mau menyayangiku secara tulus. Aku sempat bingung. Mama Nina adala