Aku terpaksa diam mematung. Bibir Adel turun menciumi leherku memberi kecupan lembut dan sesekali membasahinya dengan sapuan lidahnya seraya tangannya tetap melingkar di leherku. Mendekatkan badan kami hingga dua bongkah buah daadanya menempel pada daadaku. Mulut Adel terus bergerak menciumi leherku. Dua buah daadanya ikut bergerak bergesekan dengan daadaku yang membuatku gelonjotan menahan nikmat rangsangan ini. "Mmmuach mmhhh," bunyi setiap kecupan dan desahan lirih Adel yang membuat panas suasana pergumulanku dengannya di bilik kotak kaca kamar mandi. "Del, aku gak kuat," sahutku yang segera melepas wajahnya yang sedang menciumi leherku. Lalu aku mendorong tubuhnya ke dinding keramik kamar mandi, agar aku segera bisa mendominasinya. Aku langsung melumat habis bibirnya disertai hisa