Sebuah mobil sedan hitam mengilap berhenti di depan gerbang utama. Seorang lelaki paruh baya turun, mengenakan jas hitam rapi, jam tangan mewah berkilat, dan sepatu mahal yang tampak kontras dengan kesederhanaan lingkungan pesantren. Ali, yang sedang duduk di beranda kantor pengurus pondok, langsung berdiri dan menghampiri lelaki itu dengan penuh waspada. “Assalamu’alaikum. Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanya Ali ramah namun hati-hati. Lelaki itu menunduk sedikit, menjawab, “Wa’alaikumussalam. Nama saya Darma. Saya ingin bertemu dengan Ustazah Naila.” Ali mengerutkan dahi. Ia menatap penampilan Darma dari atas ke bawah. Ada sesuatu yang membuatnya tidak tenang. Dia berpikir, lelaki ini adalah mantan klien Naila dulu. Kalau itu benar, dia harus melindungi menantunya. “Maaf, saat ini
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari