Akhirnya bisa tidur berdua dengan istriku lagi. Malam ini aku berusaha sekali agar tidak m***m karena kemarin mama memanggil Maura dan mengatakan Sita belum boleh terlalu capek dulu. “Dante kamu jangan berantem terus sama papa dong. Lagian kamu tuh posesif banget sama anak, belum lahir saja sudah begitu nanti kalau lahir, anak aku bisa-bisa nggak punya teman kalau papanya galak dan posesif kaya kamu,” omel Sita yang kubalas dengan kekehan geli. Saat ini aku sedang memeluknya di atas ranjang sambil menghirup dalam-dalam aromanya yang memabukkan. “Dante, ih, aku sedang bicara jawab dong,” omelnya mulai kesal. Belakangan ini Sita memang sering mengomel dan berisik tentang banyak hal. Mulai suka memprotesku juga, tapi aku suka karena dia terlihat menggemaskan. “Iya, Sayang, kalau papa ngg