Sebelumnya aku selalu berpikir jika bisa lepas dari Dante mungkin akan sangat menyenangkan. Aku akan terbebas dari sikap mengaturnya yang menyebalkan, aku akan terlepas dari perjanjian menyebalkan yang dia buat. Tapi aku juga harus kehilangan malam-malam panas kami yang menggairahkan. Aku juga harus kehilangan perhatiannya yang mulai manis walaupun masih di bumbui gengsi. Aku mulai bertanya pada diriku sendiri, haruskah aku meninggalkan keindahan yang menyakitkan ini? Air mataku jatuh sambil terseok-seok di jalanan. Setelah berhasil melarikan diri dari tempat Ardy aku memang belum memiliki tujuan dan kakiku selalu saja ingin pulang ke rumah Dante. Merindukan bau tubunya yang memabukan serta pelukan hangatnya yang menenangkan. Dia mungkin sekarang sedang mual-mual parah karena aku tidak a